Tentang Anto
12/20/2015
Alkisah ada seorang anak di belahan timur yang hidup dalam garis
kemiskinan. Nama anak itu adalah Anto. Di situ Anto selalu berdoa agar
dapat mengakses sekolah yg setinggi-tingginya. Tidak hanya sekolah yg tinggi,
namun juga berharap untuk dapat "mengencingi" tanah ibu kota, mengubah
jalan takdirnya, begitu katanya. Hari demi hari, doa yg diiringi usaha
membawa hasil, Anto kini berhasil menjadi mahasiswa di timur pulau jawa.
Sebagai seorang mahasiswa, Anto mengalami kesulitan ekonomi
yg luar biasa. Tapi, keberaniannya berkata bahwa tiada kata untuk
menyerah. Survival of the fittest. Masih ada jalan ketiga pikirnya,
jalan itu pun tak lain adalah berdagang. Sejak saat itu Anto didaulat
menjadi saudagar beras dan madu di luar kampusnya. Tidak hanya itu, ia
pun kerja sambilan di dealer mobil. Berkat kegigihannya, Anto kemudian
dilantik menjadi mandor mobil. Syahdan, bukan main senang hatinya.
Meskipun demikian, mimpi untuk "mengencingi" tanah ibu kota belum
terwujud, pelan-pelan Anto menepatinya, dan berhasil ia melanjutkan
sekolahnya di ibu kota.
Di ibu kota itu hobi berbisnis sambil terus
dilakoninya. Selang bertahun-tahun, Anto akhirnya jd pengusaha ternama.
Tidak hanya di bidang itu, Anto jg mengekpansi diri ke bidang politik.
Beruntungnya, ia tiga kali lolos jadi anggota dewan di ibu kota,
konstituen sangat mencintainya. Bahkan, di fase yg ketiga itulah ia
secara spektakuler jadi ketuanya. Jadilah ia politisi ternama, seantero
rakyat kini mengenalnya. Sungguh luar biasa.
Namun, ribut-ribut soal
saham belakangan ini menjadikan karakternya tampak buruk di media massa,
publik seketika mencacinya, mentertawakannya, dan memaksanya mundur sbg
orang yg paling berdosa di negeri ini. Walhasil, segala kegiatan
positif wabilkhusus prestasinya itu tidak semanis madu yg pernah
dijualnya, dilupakan, dicampakan, menyedihkan. Kisah inspiratif Anto bak
novel pada kisah Ikal di Laskar Pelangi, cerita Alif di Negeri 5
Menara, atau bahkan petualangan Iwan di 9 Summers 10 Autumns menjadi
tergadaikan dalam waktu yg tidak menentu.
Bagaimanapun, Anto saat ini
belum dapat mengakhiri kisah layaknya novel-novel tersebut. Yang ada, sejarah
malah berpotensi mengenangnya sbg pengkhianat bangsa. Untuk itu, Anto
berharap dapat menemukan sebuah horizon narasi barunya, membersihkan
namanya, dan menjemput masa depan untuk mengubah masa lalunya. Anto adalah
sebuah Antologi. Semoga. Kelak. Bersambung.
0 komentar