Bayangan
12/12/2016
Kemanapun kamu pergi, aku akan selalu mengikutimu. Mengikuti setiap derap langkahmu. Mengikuti apa-apa yang diucapkan olehmu. Mengikuti setiap gerakan isyarat yang sengaja diciptakan darimu. Kamu mungkin memang tidak menyadarinya, atau bahkan mengabaikan kehadiranku. Tapi ketahuilah, aku akan selalu setia untuk ada di sana, memperhatikan dan menyalinmu dalam waktu yang tidak sebentar.
Pernah kamu bercerita kepada seseorang, bahwa engkau tidak lagi merasa nyaman dengan kondisi seperti ini. Tapi bukankah temanmu itu justru seolah berpihak padaku? Ketika itu ia berbicara panjang lebar mengenai apa itu faktisitas. Di mana faktisitas itu sendiri adalah kondisi tak terelakan yang tidak dapat diinterupsi oleh makhluk sepertimu. Harusnya kamu mengingatnya. Mencatatnya. Merenunginya.
Suatu saat kamu membaca sebuah kisah mengenai seseorang yang dapat mengingkariku. Pengingkaran itu dilaksanakan dengan memperalat cahaya dan percepatan. Kisah itu sepertinya begitu menarik perhatianmu. Nyatanya kamu terobesesi di dalamnya. Kamu katakan itu demi melampauiku. Aku pikir aku tidak masalah dengan obsesimu itu. Justru aku malah merasa dihargai. Bagaimanapun, obsesimu itu mengafirmasi keberadanku di kepalamu. Dengan kata lain kamu tidak lagi mengabaikanku. Kini, aku tidak saja mengikutimu, tapi telah meracuni otakmu.
0 komentar