Tentang aku, kamu, dan kalian :)
7/01/2013
Ada satu hal yang menarik ketika kamu menjadi senior di jurusan filsafat. Ya, salah satunya adalah ketika tahun ajaran baru tiba. Pada saat itu, kamu akan mendapat junior-junior (mahasiswa baru) yg kamu sebut dengan "kalian" yg notabene masih lugu dalam hal kefilsafatan. Sehingga, kamu akan dijejali pertanyaan mendasar seperti "Bung/mbak, kuliah di jurusan filsafat itu kalo lulus kerjanya apa?, bikin atheis ga? susah atau enggak? dan setumpuk pertanyaan2 lainnya. Tentu, kamu harus menjawab pertanyaan2 tsb dengan sabar dan penuh keihlasan. Sehingga harapannya adalah kalian memiliki titik tolak dalam konsep kerangka pemikiran yg lebih luas. Betapa tidak, pertanyaan2 seperti itu memang pada dasarnya harus diapresiasi, karena dengan terbahasakannya suatu pertanyaan. kalian sejatinya telah melakukan suatu kegiatan berpikir yg mana kegiatan tersebut adalah berfilsafat. Tentu saja, hal tersebut disebut kegitan berfilsafat karena filsafat itu sendiri dimulai pada rasa heran yg mana selalu menanyakan apa ini, apa itu, mengapa begini, mengapa begitu tanpa ada batasan positivik yg menungkung. Dengan demikian dalam hal ini Filsafat selalu melampaui ilmu hukum, ilmu politik, sosiologi, psikologi, fisika, kimia, biologi dsb
Konsekuensinya, karena sifatnya yg selalui melampaui ilmu-ilmu tersebut. Kamu dan kalian terkadang merasa tersesat dijalan ini, tapi sadarlah. Akupun turut larut dalam kesesatan ini bersama kamu dan kalian namun sebetulnya "Aku", "Kamu", dan "Kalian" yang menjadi "Kami" sebetulnya sedang tersesat dijalan yg benar.
Insya Allah ke jalan yg lurus
So, Pada akhirnya, saya mengucapkan, selamat datang Mahasiswa Filsafat UI Duaributigabelas
Viva Philosophia!
Tetap kritis dan reflektif dalam membangun dunia, ayo bersama mengahncurkan hegemoni absolut. *cissss
Konsekuensinya, karena sifatnya yg selalui melampaui ilmu-ilmu tersebut. Kamu dan kalian terkadang merasa tersesat dijalan ini, tapi sadarlah. Akupun turut larut dalam kesesatan ini bersama kamu dan kalian namun sebetulnya "Aku", "Kamu", dan "Kalian" yang menjadi "Kami" sebetulnya sedang tersesat dijalan yg benar.
Insya Allah ke jalan yg lurus
So, Pada akhirnya, saya mengucapkan, selamat datang Mahasiswa Filsafat UI Duaributigabelas
Viva Philosophia!
Tetap kritis dan reflektif dalam membangun dunia, ayo bersama mengahncurkan hegemoni absolut. *cissss
0 komentar