About




Rizki Baiquni Pratama

Aku yakin betul bahwa untuk dapat memahami seorang manusia secara utuh, syarat utama adalah sabar dalam menanti kematian dari seseorang yang akan dipahami tersebut. Hal itu karena manusia--siapapun orangnya--tidak lain merupakan proyek yang belum selesai. Ditakdirkan sebagai seorang manusia berarti larut dalam proses kemenjadian (becoming), terlibat dalam lokus sosial yang senantiasa unik, membentuk suatu episode yang setiap harinya selalu menarik untuk diceritakan. Namun tidak seperti cerita novel yang ditulis oleh pengarangnya, manusia justru merupakan  novel itu sendiri sekaligus sebagai pengarangya, mewujud dalam satu ketunggalan yang memiliki hak prerogratif atas jalan cerita.

Kemarin dan hari ini seseorang boleh jadi memiliki reputasi yang luar biasa disegani, tapi esok boleh jadi pula ia menjadi sosok yang paling dicaci. Disegani maupun dicaci adalah implikasi dari pilihan yang surplus risiko. Untuk itu adalah adil bila memahami seseorang ketika waktu kematiannya. Segala kebaikan dak keburukan, kesuksesan dan kegagalan, hingga kekudusan dan kemunafikan dapat dibaca secara lebih paripurna. Lalu kita dapat mengambil hikmah bahwa kesempurnaan adalah ilusi. Bila ada seseorang yang terlalu sempurna, itu tidak lain adalah pembingkaian (framing) yang menampakan satu hal dan sekaligus menyembunyikan hal lainnya, ini persis seperti yang dilakukan oleh seorang fotografer ketika mengabadikan sebuah objeknya.

Sampai di sini, aku ingin menyampaikan bahwa inilah aku dengan segala kemungkinan-kemungkinannya. Kemungkinan yang bahkan diriku sebagai pengarang belum tahu seperti apa jadinya nanti. Namun yang harus diingat, saat ini aku sedang berusaha menuliskannya, mendokumentasikan jalan ceritaku dalam sebuah lakon kehidupan. Itu kenapa aku menulis halaman ‘about’ ini secara diplomatis. Sebab bagiku, mendefinisikan diri sendiri yang belum final sama saja mendahului masa depan. Dan aku jelas tidak menginginkannya. Di situ aku lebih memilih untuk berjalan beriringan bersama waktu. Menjadi potongan cerita bersambung yang dapat kamu saksikan jika kamu adalah kawanku.
***

Gallery